Jumat, 19 Februari 2010

Empat Pemasok Gepeng Dibekuk


SINGKAWANG – Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang berhasil membekuk empat orang yang diduga sebagai pemasok yang mengkoordinir  para pengemis untuk menjalankan aksi di Kota Singkawang, saat razia kemarin (18/2) dimulai pukul 06.00 WIB pagi.  “Kita berhasil mengamankan empat orang yang diduga sebagai koordinator pengemis di Kota Singkawang. Mereka ini tugasnya, mengatur mulai dari kedatangan, penginapan, makan dan minum,  para pengemis. Mereka adalah Sh, Sl, Sa, Ms. Keempat pria ini berasal dari Sumenep, Jawa Timur,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang Karyadi, Kamis (18/2) di kantornya.

“Kita proses. Mereka berjanji dan membuat surat pernyataan tidak akan mengerahkan lagi anak buahnya ke Kalbar, termasuk di Kota Singkawang. Mereka harus kembali ke tempat asalnya,” lanjut Karyadi.Karyadi menegaskan, informasi yang diperoleh dari inteligen Sat Pol PP Singkawang, bahwa para koordinator ini mengambil semua hasil dari pengemis setiap hari usai melaksanakan aksinya di Kota Singkawang. “Mereka hanya memberi kebutuhan hidup, makan minum, dan transportasi menuju lokasi ditanggung. Nanti, setelah target waktu selesai, para pengemis akan mendapatkan bagian dan meninggalkan Kota Singkawang,” kata Karyadi.
Razia berlangsung kondusif. Sat Pol PP menerjunkan 52 anggotanya. Di back up 20 anggota dari Polres Singkawang. Bekerjasama dengan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Singkawang, Dinas Kesehatan Singkawang. Bagian Kesra Setda Pemkot Singkawang. Didukung Dinsos Provinsi Kalbar, laporan masyarakat dan DPRD Kota Singkawang. Razia dibagi tiga rute. Pertama Jalan Alianyang, Jalan Yos Ssudarso, Jalan P. Natuna, Jalan Sejahtera dan seputar pasar beringin bagian utara. Rute kedua, Jalan A Yani, Jalan Diponegoro, Jalan Sejahtera, Jalan Kalimantan, Terminal Bengkayang dan Pasar Beringin Bagian Timur. Rute ketiga, yakni, kawasan Gunung Sari, Jalan Firdaus, Jalan P. Antasari jalan menuju Kantor Pos Singkawang, kawasan Pasar Babi dan seputar Pasar Beringin bagian selatan.
“Secara keseluruhan dari razia yang dilakukan secara tegas, profesional dan humanis, sehingga tidak menimbulkan ekses negatif di masyarakat ini berhasil mengamankan 46 orang pengemis termasuk empat koordinatornya,” kata Karyadi.  Dia merincikan, bahwa koordinator pengemis empat orang, gepeng  32 orang, dan pencari sumbangan 10 orang. Tegas Karyadi kategori usia, yakni 1-17 tahun satu orang,  18-45 tahun 28 orang, 46-70  tahun 12 orang, 71-80 tahun lima orang. Berdasarkan kondisi fisik, kata Karyadi, cacat fisik enam orang, bisu, dua orang dan sehat fisik 38 orang. Pengemis tersebut, kebanyakan berasal dari luar provinsi Kalbar, yang dikoordinir.
Yakni 39 orang. Rinciannya, adalah Jatim 24 orang, Sulawesi  enam orang, Jateng enam orang, Banjarmasin Kalsel, empat  orang dan Kaltim satu orang. Sedangkan dari luar Kota Singkawang, tiga orang yakni dua dari Sambas, dan satu dari Pontianak. “Sedangkan yang berasal dari Kota Singkawang sebanyak empat orang,” tegasnya. Setelah diamankan, jelas Karyadi, yang terjaring difoto satu persatu, didata, dan dibuatkan surat pernyataan.
“Selanjutnya, para pengemis itu di bawak ke UPT Panti Sosial Dinsos Kalbar di Sui Ambawang Kabupaten Kubu Raya, untuk dibina dan diberikan keterampilan, bekal hidup. Dan ada juga yang dikembalikan ke tempat asalnya. Nanti dikoordinasikan oleh Dinsos Singkawang dan Dinsos Provinsi Kalbar. Kalau kurang waras, akan kita simpan di Rumah Sakit Jiwa. Keberhasilan razia ini selanjutnya Sat Pol PP Kota Singkawang akan mengundang masyarakat sekitar TKP, pemilik rumah yang ditempati pengemis, lurah, camat, untuk rapat koordinasi agar peran serta meningkatkan kenyamanan dan ketentraman di Kota Singkawang bisa ditingkatkan.
“Sehingga Singkawang, sebagai destinasi kota wisata benar-benar terwujud, aman dan nyaman dirasakan wisatawan domestik maupun mancanegara,” katanya. Di lokasi Jalan A Yani, razia turut menjadi perhatian warga. Menurut warga yang ditemui, para pengemis ini, sudah lama bermukim di sana. Kebanyakan, memang bukan warga setempat. Melainkan dari luar.

“Biasanya mereka turun pagi-pagi. Ada yang diantar. Pakai ojek juga ada. Kita malu sebagai warga di sini sebenarnya dengan banyaknya pengemis ini,” kata salah satu warga yang minta identitasnya dirahasiakan.  Kepala Dinsosnakertrans Singkawang, Juandi mengakui razia ini sangat positif.  “Terima kasih sekali karena ini adalah upaya dan tanggung jawab dari pemerintah. Bukan hanya aparatur pemerintah saja. Melainkan masyarakat juga harus bertanggungjawab. Peran RT adalah harus mencatat orang keluar masuk di lingkungannya, dalam rangka pengamanan lingkungan,” kata Juandi.Histeris Sementara itu, semua gepeng tersebut usai dijaring dibawa di markas sementara Sat Pol PP Kota Singkawang di Komplek Stadion Kridasana Singkawang. Saat petugas melakukan pendataan, tiba-tiba seorang gepeng paruh baya mengamuk. Dia juga mengoceh. Bahkan, anggota Sat Pol PP yang berupaya menenangkan, tak luput dari sasaran kemarahannya. Wanita paruh baya ini, berkali-kali dibawa masuk ke ruangan. Namun, ia kembali keluar sambil mengoceh. Petugas Sat Pol PP pun, sempat dipukul dengan sandal yang dikenakan. Ia bahkan berbaring di lantai. Petugas dibuat sibuk. Tak lama kemudian, perempuan paruh baya ini berhasil ditenangkan. (ody)
 
 

Kamis, 18 Februari 2010

Polisi Pamong Praja Siap Amankan Imlek dan Cap Go Meh

Polisi Pamong Praja Kota Singkawang siap mengamankan rangkaian kegiatan dalam kegiatan Festival Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang, yang akan dilaksanakan tanggal 24 Januari hingga 9 Februari mendatang. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang, Karyadi mengatakan bahwa, pihaknya selama ini selalu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi terkait, dalam upaya menjaga ketertiban dan kelancaran jalannya Festival Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang. “Langkah yang sudah kami tempuh selama ini, selain melakukan persiapan-persiapan melalui rapat kordinasi dengan Instansi terkait, kami juga sudah action. Salah satu bukti nyata antara lain, kemarin sudah ditertibkan Gelandangan dan Pengemis yang ada di Kota Singkawang. Mereka kita tertibkan dan selanjutnya dilakukan kerjasama dan pembinaan oleh Dinas Sosial Kota Singkawang dan Dinas Sosial Propinsi Kalimantan barat. Kami menganalisa keberadaan Gepeng ini, apabila tidak kita antisipasi dan tertibkan semakin lama akan semakin banyak dan secara tidak langsung akan memberikan image yang tidak bagus bagi Kota Singkawang”. Kata Karyadi di ruang kerjanya hari ini.

Untuk perayaan yang menjadi event nasional tersebut, semua pesonil di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang baik laki-laki maupun perempuan telah disiapkan untuk selalu siaga menjaga ketertiban. Bukan hanya pihak Polisi Pamong Praja , pengamanan juga akan melibatkan pihak keamanan lainnya, seperti TNI dan POLRES Kota Singkawang.

Dengan tugas dan tanggung jawab yang telah menjadi kewjiban, pihak Satuan Polisi Pamong Praja siap untuk memberikan pelayanan dan menjaga ketertiban pada masyarakat dari gangguan kemanan.

Album Kegiatan








Jumat, 12 Februari 2010

Pol PP Datang, Pekerja Lari Pontang-panting Penertiban Galian C di Pasir Panjang


SINGKAWANG. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Singkawang bersama Dinas Bina Marga, SDA dan ESDM Kota Singkawang, Rabu (10/2) pagi menggelar penertiban terhadap aktivitas galian C di kawasan antara Palm Beach dan lapangan tembak. Seperti biasa, ketika dirazia para pekerja lari pontang-panting hingga masuk ke hutan.

Kepala Satpol PP Kota Singkawang Karyadi kepada Equator, Rabu (10/2) membenarkan adanya razia. “Saat kita masuk ke lokasi, para pekerja lari pontang-panting. Karena lokasinya terlihat dari jalan raya, maka mereka bisa melihat kedatangan petugas,” katanya.

Suami dari Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi (Infokom) Dishubkominfo Kota Singkawang Istri Handayani ini menjelaskan, Satpol PP menurunkan dua regu dalam razia yang dipimpin Kasi Ops Satpol PP Usman BS.

Penertiban yang dilakukan Satpol PP bersama dinas terkait merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat, bahwa ada aktivitas galian C disana. Lalu diterjunkan anggota ke lokasi di tengah hujan deras. Berdasarkan informasi dari petugas Satpol PP, mereka hanya berhasil menyita barang-barang milik para pekerja.

“Kita sita beberapa alat yang dipakai untuk tempat tinggal sementara. Juga alat makan dan minum mereka,” tegas Karyadi.

Ia mengarahkan kepada petugas agar tegas dalam melakukan penertiban, selain tentunya tetap melakukan dengan tindakan persuasif dan humanis. Karyadi melanjutkan, penertiban ini juga untuk menindaklanjuti peraturan Walikota (Perwako) Nomor 44 tahun 2009. “Satpol PP siap mengamankan aturan perundang-undangan, dan kebijakan dari Pemkot Singkawang. Kita berharap masyarakat juga ikut terlibat, karena ini untuk kepentingan kita semua,” pungkas Karyadi.

Ia menambahkan, beberapa masyarakat yang ditemui di sekitar lokasi meminta tim Satpol PP agar melakukan sosialisasi mengenai bahaya kerusakan lingkungan. “Diharapkan masyarakat membantu dan melaporkan ke Satpol PP,” kata Karyadi.

Di tempat terpisah, Kasi Ops Satpol PP Kota Singkawang Usman BS mengungkapkan, dari kejauhan para pekerja sudah melihat kedatangan petugas. Begitu petugas mendekat lanjut Usman, para pekerja langsung melarikan diri.

“Pekerja sudah tahu kedatangan kami. Begitu kami masuk mendekat ke lokasi, mereka langsung lari. Dari kejauhan kelihatan mereka melarikan diri. Mereka lari masuk ke dalam hutan,” kata Usman.

Petugas tidak berhasil menangkap para pekerja karena kabur. Truk yang sedang memuat pasir juga tak ada yang diamankan. “Sepertinya mereka memiliki mata-mata di depan memberitahukan ada kedatangan petugas, sehingga tidak ada truk yang masuk,” kata Usman.

Lokasi yang dirazia kali ini adalah, antara perbatasan Palm Beach Singkawang dan lapangan tembak. Kurang lebih 400 meter dari jalan raya. Penertiban dimulai pukul 09.00 hingga 11.00.

Seperti pernah diberitakan, Kadis Bina Marga, SDA dan ESDM Kota Singkawang Rasiwan menegaskan, sudah ada lima lokasi yang dilegalkan untuk galian C. Hal ini berdasarkan Perwako Singkawang nomor 44 tahun 2009.

Lima lokasi dan jenis tambang galian C legal di Singkawang, yakni jenis pasir seluas 36 hektar di belakang Dodiklat Kecamatan Singkawang Selatan (Singsel), tanah merah di Jalan Baru di belakang Taman Rekreasi Teratai Singkawang Barat seluas 24 hektar. Kemudian, tanah merah di dekat Hang Moi Pasar Kulor Kecamatan Singkawang Timur (Singtim) seluas 8 hektar.

Selanjutnya, untuk tanah merah di Kaliasin Luar Kecamatan Singkawang Selatan (Singsel) seluas 8 hektar. Serta untuk jenis tambang batu granit ada di Naram Hulu Kecamatan Singkawang Utara (Singut) seluas 2 hektar. “Di luar ketentuan, berdasarkan SK Wali Kota adalah ilegal,” tegas Rasiwan beberapa waktu lalu. (oVa)/www.equator-news.com

Karyadi Komandan Satpol PP


SINGKAWANG – Karyadi jabat Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Singkawang. Dia dilantik, Jum’at (6/2) oleh Wakil Wali Kota Singkawang Drs. Edy R Yacoub Msi, di Aula Bappeda Singkawang. Sebelumnya Karyadi, menjabat Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga Humas Protokol dan Perpustakaan Sekretariat DPRD Singkawang. Sedangkan posisi Karyadi diisi oleh Apriyanto, yang lengser dari jabatan Camat Singkawang Selatan, digantikan Lukas Suharyadi. Sebelumnya Lukas adalah Camat Singkawang Timur. Dia digantikan oleh Paulus Oktavianus Koni, yang sebelumnya berdinas di Inspektorat. Wakil Wali Kota juga melantik, Rahmad Santoso, menggantikan P.O Koni. Rahmad menjabat sebagai Inspektorat Pembantu Wilayah I Inspektorat Daerah.

Wakil Wali Kota menegaskan, pelantikan pejabat ini merupakan jawaban atas janji yang diutarakan setahun lalu. Dimana saat itu para pejabat yang dilantik akan dievaluasi dalam jangka waktu setahun. “Ini mutasi. Dimana kita mengisi kotak kosong untuk jabatan struktur. Karena ini merupakan sesuatu yang rutin yang bisa dilakukan, baik itu mutasi horizontal maupun promosi,” kata Edy R Yacoub didampingi Kabag Humas Protokol Setda Pemkot Singkawang Martinus Missa. “Siapapun memungkinkan diganti. Yang kosong diisi. Kita cari orang yang tepat untuk mengisi suatu jabatan. Ini janji yang kita realisasikan untuk melakukan evaluasi setahun yang lalu,” lanjut Edy.

Dia menegaskan setiap posisi dalam struktur pemerintahan adalah sama. Ia mengatakan, tidak seharusnya ada keluhan dari pejabat yang digantikan. Menurut Edy pergantian ini merupakan suatu upaya pembinaan karir. Mutasi juga memberikan pengalaman bagi pejabat tersebut. “Kalau di situ-situ saja, nanti tidak ada pengalaman dan keterampilannya. Kalau ada mutasi nanti pengalaman jadi lebih lengkap. Ini bukan tergantung like or dislike, tapi berdasarkan kinerja,” kata Wawako.Edy kembali menegaskan, untuk eselon II sedang digodok. Tegasnya, pasti ada pergantian dalam waktu dekat ini. “Tergantung hasil evaluasi. Kita juga libatkan baperjakat,” tegasnya.

Untuk Direktur PDAM Singkawang, tegas Edy memang belum didefinitifkan. Karena kata Edy akan dievaluasi persemester. “Dan tergantung nantinya bentuk PDAM seperti apa,” kata Edy. Pemerintah tengah mengkaji mengenai PDAM ke depan. Apakah akan dikelola oleh swasta, pemerintah dan swasta, atau pemerintah sendiri. “Pembenahan PDAM sekarang sudah lumayan. Terutama persoalan internal,” kata Edy. (ody)/www.pontianakpost.com